Posts

Showing posts from April, 2020

Ketika Corona Semakin Mengancam Isi Dompet Kita...

Image
Pandemi corona menyeret perekonomian ke jurang, juga isi dompet kita. Jutaan pekerja kehilangan penghasilan. . . . Demi memutus penularan virus corona yang begitu cepat, cara paling efektif adalah physical distancing . Begitu pilihan physical distancing diterapkan, tanpa tunggu lama, perekonomian tiarap satu per satu. Tanpa basa basi. Sektor yang terkait langsung dengan kehadiran orang, crowd atau kerumunan, seperti pariwisata, perhotelan, maskapai penerbangan, event organizer, wedding organizer, salon, juga transportasi…. seperti jasa ojek, taksi, angkot, dan lain-lain, you name it… seketika langsung ambruk…. “Hotelku tutup, karyawan diminta unpaid leave… gaji gue langsung dipangkas 50%…” cerita teman yang bekerja sebagai tenaga marketing hotel di kawasan Jakarta Selatan. “Aku jual mobil, nih… cash-ku cuma cukup sampai 2 bulan lagi. Minta tolong ya kali aja ada temen kamu yang minat…” ujar seorang kawan yang sudah sekian bulan menganggur, tengah mencari kerja. “Penjualan anjlok

#coronajournal: Anak-anak di tengah pandemi corona

Image
Anak-anak rentan stres di tengah situasi seperti ini. Attar dan Aqshal, keduanya belum 7 tahun, sudah mengerti mengapa mereka harus berada di dalam rumah, tidak boleh bermain di luar rumah lagi, bersepeda, bermain bola atau sekadar beranjang sana dengan teman-temannya. Attar juga mengerti mengapa sekolahnya sampai libur dan dia harus menanggung kangen pada teman-teman sekolah juga bunda gurunya. “Supaya tidak terkena virus corona…” begitu dia bilang. Tapi, seringkali mereka menggugat. “Kapan coronanya selesai, mama? Aku bosan di dalam rumah terus. Aku mau main sama teman-teman. Aku kangen sekolah…” Pertanyaan itu diputar terus berulang-ulang. Gugatannya semakin menderu-deru ketika dia melihat satu-dua temannya di komplek ini dibiarkan oleh orang tuanya bermain di luar tanpa masker tanpa perlindungan apapun. Orang tua yang ignorant . “Attar jadi ingin main di luar juga…” lalu berakhir dengan menangis. Aqshal hanya melihat. Wajahnya sedih tapi dia lebih tabah. And my heart is breaking. S

Life in the time of Corona

Image
Corona datang menjungkirbalikkan kehidupan secara brutal. Tanpa permisi. Tanpa basa basi. Begitu lama tidak menulis di blog ini. Sejak saya bersiap-siap dengan kehadiran anak ketiga kami, hingga takdir mempertemukan kita semua, manusia di atas bumi ini dengan pandemik bernama corona. Namanya sungguh cantik, secantik artinya: mahkota. Tapi, kehadiran corona kali ini bukan untuk memberi kesan cantik. Sudah 1 juta manusia di atas bumi ini yang terinfeksi dan lebih dari 50.000 orang meninggal dunia akibat serangan virus bernama resmi Covid-19 ini… Sebelum lebih banyak bercerita, saya ingin sedikit flashback ke awal tahun 2020. Saat matahari pagi pertama di tanggal 1 Januari 2020 belum lagi muncul, kejadian menyesakkan sudah muncul: banjir besar Jabodetabek. Saya ingat ketika itu… dengan kondisi perut besar dan keharusan membatasi aktivitas demi menghindari pendarahan akibat risiko plasenta previa, saya-suami dan anak-anak jalan-jalan keluar sekadar untuk makan malam di malam tahun baru. G