Posts

Jakarta, Saya dan Seribu Cerita...

Lama sekali tidak menulis lagi di laman ini. Ada banyak hal terjadi dan berubah yang membuat waktu saya kini menjadi semakin sempit karena peran yang kian banyak dan menuntut dipenuhi. Alhamdulillah. Praise to Allah. Memasuki 2023 dengan semangat dan optimisme yang lebih cerah. Catatan ini saya tulis pada akhir pekan yang spesial. Bulan Ramadan. Di pengujung Maret yang cuacanya masih labil. Terkadang sangat panas dan terik juga lembab. Kadangkala kering dan sejak kemarin sore, mendung disertai hujan dengan angin yang begitu dingin. Malam pertama Ramadan kemarin, alhamdulillah saya bisa berkumpul dengan keluarga: kakak dan adik saya yang tinggal di selatan. Sholat tarawih berjamaah dan berkumpul bercerita tentang masa-masa awal merantau di ibukota. Mengingat cerita-cerita itu, saya jadi ingin menuliskannya di sini karena sepertinya belum pernah saya abadikan dalam tulisan, haha… yah, tentang kehidupan awal saya di kota besar ini. Biar jadi cerita juga untuk anak-anak kelak. Bahwa saya h

Darurat Literasi Finansial Mahasiswa di Kampus

Kasus penipuan berkedok investasi di IPB menunjukkan masih minimnya literasi finansial di kampus. Kasus penipuan berkedok investasi kembali menelan korban. Kali ini ratusan mahasiswa IPB tertipu tawaran cuan abal-abal sampai-sampai terjerat utang di aplikasi pinjol hingga ratusan miliar rupiah. Mahasiswa yang notabene anak-anak muda Gen Z di lingkungan kampus di mana budaya berpikir kritis dibangun, nyatanya bisa terjebak tipuan cuan abal-abal seperti itu. Apakah si penipu begitu canggihnya membual hingga ratusan mahasiswa sampai terjebak? Yang pasti, kasus ini menyalakan dengan keras alarm darurat literasi keuangan di Indonesia, terutama di kalangan kampus. Bila membaca paparan sejauh ini dari Kepolisian tentang bagaimana modus si penjahat beraksi, sebetulnya ada beberapa “red flag” yg seharusnya bisa menjadi peringatan keras bahwa tawaran yang menghampiri para mahasiswa itu HANYALAH TIPU-TIPU BELAKA : Si penipu memberi iming-iming janji keuntungan pasti antara 10%-15% bila si korban

Strategi Pengelolaan Keuangan Generasi Sandwich Tanpa Drama

Perlu trik khusus agar generasi sandwich bisa mengelola keuangan lebih sehat dan memutus rantai “roti isi” di masa mendatang. Harian Kompas beberapa waktu lalu memasang headline besar “Beban Berat Generasi Sandwich “. Dalam hasil risetnya, tak kurang 56 juta orang Indonesia yang kini berada di usia produktif, tergolong sebagai generasi sandwich . Generasi sandwich adalah istilah dari dunia finansial Amerika untuk menyebut mereka yang terjepit di antara dua beban tanggung jawab finansial, yaitu menghidupi keluarganya (anak dan pasangan) sekaligus juga menanggung keuangan generasi di atasnya dalam hal ini adalah orangtua atau kerabat dekat. Dengan jumlah tanggungan yang besar, tantangan finansial generasi  sandwich  tidaklah kecil. Di Indonesia, keberadaan generasi sandwich sebenarnya bukan hal baru, baik itu dalam konteks agama, budaya dan sosial masyarakat. Memberi bantuan ekonomi pada orangtua, saudara kandung, kerabat, menjadi hal lumrah dan menganggapnya sebagai sebuah kewajiban

Biaya Kuliah Mahal: Daripada Pusing, Mending Lakukan Ini!

Image
Biaya kuliah mahal, itu bukan berita baru. Yang lebih penting, what can we do about it? Headline harian Kompas beberapa waktu lalu menjadi trending topic terutama di kalangan para orangtua muda yang baru merasakan nyeseknya biaya sekolah, terutama biaya kuliah. Headline koran terbesar itu menyuguhkan data betapa kenaikan biaya kuliah di Indonesia tidak diimbangi oleh kenaikan pendapatan para orangtua. Alhasil, para orangtua berisiko gagal menyekolahkan anak ke tingkat universitas bila tidak melakukan persiapan jauh-jauh hari. Berikut beberapa intisari yang dipaparkan oleh Kompas dalam laporannya 28 Juli lalu: Dalam 10 tahun terakhir, kenaikan biaya kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mencapai 1,3% per tahun. Sedangkan kenaikan biaya kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mencapai 6,96% per tahun. Jadi, bila dirata-rata kenaikan biaya kuliah pendidikan tinggi di Indonesia mencapai 6,03% per tahun! Di sisi lain, kenaikan upah orangtua sejak tahun 1995-2022, mencapai 3,8% bagi ora

Jastip Tipu-Tipu Menelan Korban Miliaran Rupiah: Waspadai Penipuan Jastip Skema Ponzi

Aksi penipuan skema ponzi berkedok jastip alat rumah tangga menelan korban dengan kerugian hingga miliaran rupiah. Hati-hati, bun! Media sosial beberapa hari ini dihebohkan oleh skandal penipuan berkedok jastip alias jasa titip. Korbannya ratusan orang, utamanya ibu-ibu yang sudah lama berkecimpung di bisnis sebagai personal shopper alias jastip, juga para konsumen yang kena jebak. Nilai kerugiannya bukan kaleng-kaleng, disinyalir sudah mencapai lebih dari Rp20 miliar! Wow. Membaca kronologis yang disampaikan di Instagram para korban, postingan di Facebook dan Twitter, terlihat penipuan jastip ini berbau skema ponzi. Jadi, si oknum yang mengaku mendapat barang dari supplier tangan pertama (pabrik), menawari barang elektronik rumah tangga dengan harga miring. Ia mengajak beberapa orang (jastiper level 1) di empat kota untuk ikut mempromosikan tawaran barang ini yaitu oven. Empat orang ini lalu menawarkan lagi pada pemilik bisnis jastip lagi untuk ikut menawarkan ke grup-grupnya. Di baw

Tarif Listrik Mahal, Turunkan Daya Listrik Jadi Solusi: Begini Cara Menurunkan Daya Listrik

Image
Tarif listrik untuk pelanggan PLN berdaya 3.500 VA ke atas naik hampir 20%. Terpikir untuk menurunkan daya? Simak caranya berikut ini! Kenaikan harga minyak mentah dunia dan hampir semua komoditas energi, sudah membengkakkan belanja pemerintah. Alhasil, sejak 1 Juli 2022, pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif listrik untuk beberapa golongan pelanggan. Yaitu, pelanggan golongan rumah tangga R2 dan R3, serta golongan pemerintah P1, P2 dan P3. Sedangkan tarif listrik untuk pelanggan bisnis dan industri termasuk pelanggan setrum subsidi, tidak dikenakan kenaikan. Ini artinya, pelanggan listrik rumah tangga R2 yaitu 3.500 VA hingga 5.500 VA dan pelanggan listrik rumah tangga R3 yakni rumah dengan daya 6.600 VA ke atas, tarif listriknya naik. Pelanggan listrik R2 dan R3 ini termasuk dalam kelompok pelanggan listrik non-subsidi di mana tarif listriknya mengikuti mekanisme penyesuaian tarif sesuai kondisi pasar (tariff adjustment) setiap 3 bulan. Namun, selama 5 tahun sejak tahun 2017, p

Inflasi Tinggi Makin Mencekik, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Image
Harga barang dan jasa berlomba ganti harga alias naik tinggi. Inflasi tinggi tak terelakkan. Bulan Juli ini bukan hanya penuh dengan cerita sobat bestie healing kesana dan kesini mengisi libur anak sekolah. Bulan ini juga menjadi bulan ketika pengeluaran rumah tangga menuju ke puncak dunia, wkkk. Sebetulnya tidak mengagetkan ketika bulan liburan sekolah yang otomatis diikuti pula dengan dimulainya tahun ajaran baru, pengeluaran rumah tangga jadi melejit. Tahun-tahun lalu juga gitu, kan? Memang ada banyak pos pengeluaran tahunan yang harus kita lakukan bulan-bulan ini: sebut aja mulai dari pembayaran uang masuk sekolah (bagi yang anaknya baru masuk sekolah tingkat baru, entah masuk SD atau masuk perguruan tinggi, dsb), atau bayar uang daftar ulang, uang tahunan, uang buku dan sebagainya you-name-it. Belum lagi ada pengeluaran ekstra untuk event wisuda, acara perpisahan -apakah itu cuma di restoran atau melipir ke tempat piknik terdekat. Dilanjut juga dengan belanja peralatan seputar